PENTINGNYA PROSES BELAJAR MENGAJAR MENGGUNAKAN
MEDIA PEMBELAJARAN
Makalah ini diajukan untuk memenuhi
tugas individu
Dosen: Fahrudin Ahmad
M.Si
Oleh:
ELVA RIANA SARI
(1301130314)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALANGKA
RAYA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA PRODI FISIKA
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Saya memulai makalah ini dengan
menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji dan
syukur saya persembahkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berbagai
nikmat kepada hambahamba-Nya yang Al-hamdulillah saya masih bisa membuat tugas
makalah ini. Sholawat dan salam semoga Allah limpahkan kepada Junjungan kita
Nabi Besar Muhammad Saw., juga bagi
keluarga, para sahabat serta siapa saja yang beriman dari zaman jahiliyah ke
zaman terang benerang.
Berkat rahmat-Nya,Alhamdulillah saya
dapat menyusun makalah yang berjudul” PENTINGNYA PROSES BELAJAR MENGAJAR
MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN”. Penulis berterima kasih kepada Bapak Fahrudin
Ahmad sebagai dosen pengampu dalam mata kuliah Komputer dalam pembelajaran
fisika. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini. Karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari rekan
pembaca terlebih dari dosen pengampu.
Akhir kata penulis ucapkan terima
kasih dan penulis berharap penulisan makalah ini memberi manfaat yang berarti
bagi pembaca,dosen pengampu, dan juga bagi kami sebagai penulis makalah ini.
Palangka
raya , 24 April 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam tahun-tahun belakangan ini
telah terjadi pergeseran paradigma dalam pembelajaran ke arah paradigma
konstruktivisme. Menurut pandangan ini bahwa pengetahuan tidak begitu saja bisa
ditransfer oleh guru ke pikiran siswa, tetapi pengetahuan tersebut dikonstruksi
di dalam pikiran siswa itu sendiri. Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar
bagi siswa (teacher centered), tetapi yang lebih diharapkan adalah bahwa
pembelajaran berpusat pada siswa (student centered). Dalam kondisi seperti ini,
guru atau pengajar lebih banyak berfungsi sebagai fasilitator pembelajaran.
Jadi, siswa atau pebelajar sebaiknya secara aktif berinteraksi dengan sumber
belajar, berupa lingkungan. Lingkungan yang dimaksud (menurut Arsyad, 2002)
adalah guru itu sendiri, siswa lain, kepala sekolah, petugas perpustakaan,
bahan atau materi ajar (berupa buku, modul, selebaran, majalah, rekaman video,
atau audio, dan yang sejenis), dan berbagai sumber belajar serta fasilitas
(OHP, perekam pita audio dan video, radio, televisi, komputer, perpustakaan,
laboratorium, pusat-pusat sumber belajar, termasuk alam sekitar).
Bertitik tolak dari kenyataan
tersebut di atas, maka proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah suatu
proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan (isi atau materi ajar) dari
sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan (siswa/pebelajar
atau mungkin juga guru). Penyampaian pesan ini bisa dilakukan melalui
simbul-simbul komunikasi berupa simbul-simbul verbal dan non-verbal atau
visual, yang selanjutya ditafsirkan oleh penerima pesan (Criticos, 1996).
Adakalanya proses penafsiran tersebut berhasil dan terkadang mengalami
kegagalan. Kegagalan ini bisa saja disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya
adanya hambatan psikologis (yang menyangkut minat, sikap, kepercayaan, inteligensi,
dan pengetahuan), hambatan fisik berupa kelelahan, keterbatasan daya alat
indera, dan kondisi kesehatan penerima pesan. Faktor lain yang juga berpengaruh
adalah hambatan kultural (berupa perbedaan adat istiadat, normanorma sosial,
kepercayaan dan nilai-nilai panutan), dan hambatan lingkungan yaitu hambatan
yang ditimbulkan oleh situasi dan kondisi keadaan sekitar (Sadiman, dkk.,
1990).
Untuk mengatasi kemungkinan hambatan-hambatan
yang terjadi selama proses penafsiran dan agar pembelajaran dapat berlangsung
secara efektif, maka sedapat mungkin dalam penyampaian pesan (isi/materi ajar)
dibantu dengan menggunakan media pembelajaran. Diharapkan dengan pemanfaatan
sumber belajar berupa media pembelajaran, proses komunikasi dalam kegiatan
belajar mengajar berlangsung lebih efektif (Gagne, 1985) dan efisien.
Perkembangan ilmu dan teknologi
semakin mendorong usaha-usaha ke arah pembaharuan dalam memanfaatkan
hasil-hasil teknologi dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam melaksanakan
tugasnya, guru (pengajar) diharapkan dapat menggunakan alat atau bahan
pendukung proses pembelajaran, dari alat yang sederhana sampai alat yang
canggih (sesuai dengan perkembangan dan tuntutan jaman). Bahkan mungkin lebih
dari itu, guru diharapkan mampu mengembangkan ketrampilan membuat media
pembelajarnnya sendiri.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka
dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa
penjelasan mengenai fungsi media pembelajaran?
2. Apa
manfaaat dan tujuan dari media pembelajaran?
3. Apa
kegunaan media pendidikan dalam proses belajar mengajar?
4. Apakah
penting media pembelajaran dalam proses pembelajaran?
5. Bagaimana
penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah
ini adalah :
1. Untuk
mengetahui penjelasan mengenai fungsi media pembelajaran.
2. Untuk
mengetahui manfaat tujuan dari media pembelajaran.
3. Untuk
mengetahui kegunaan media pendidikan dalam proses belajar mengajar
4. Untuk
mengetahui pentingnya media pembelajaran dalam proses pembelajaran?
5. Untuk
mengetahui penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fungsi Media Pembelajaran
Seperti yang dikutip oleh Arsyad (2002) bahwa
media memiliki empat fungsi yaitu:
1. Fungsi
atensi
Media dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna yang ditampilkan
dalam materi pelajaran.
2. Fungsi
afektif
Fungsi media dapat terlihat dari tingkat kenikmatan
siswa/mahasiswa ketika proses belajar mengajar berlangsung.
3. Fungsi
kognitif
Media dapat mengungkapkan bahwa lambang visual atau
gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi
atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4. Fungsi
kompensatoris
Media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian
konteks untuk memahami teks, membantu siswa yang lemah dalam membaca, untuk
mengorganisasikan informasi dalam
teks dan mengingatnya kembali
5. Fungsi
Psikomotoris
Fungsi ini diberikan dengan maksud untuk
menggerakkan siswa melakukan suatu kegiatan, terutama yang berkenaan dengan
hafalanhafalan.
6. Fungsi
Evaluasi
Fungsi evaluasi dimaksudkan agar segala kegiatan
belajar mengajar yang telah dilaksanaka dapat dilakukan penilaian kemampuan
siswa dalam merespon pembelajaran.
B. Manfaat dan Tujuan Media Pembelajaran
1. Manfaat
Media Pembelajaran secara umum memperlancar interaksi antara guru dengan siswa
sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara
lebih khusus manfaat media pembelajaran menurut Sudjana dan Rivai (1992 yaitu:
a. dapat
menumbuhkan motivasi belajar siswa karena pengajaran akan lebih menarik
perhatian mereka.
b. makna
bahan pengajaran akan menjadi lebih jelas sehingga dapat dipahami siswa dan
memungkinkan terjadinya penguasaan serta pencapaian tujuan pengajaran.
c. metode
mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata didasarkan atas komunikasi
verbal melalui kata-kata.
d. siswa
lebih banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar, tidak hanya
mendengarkan tetapi juga mengamati, mendemonstrasikan, melakukan langsung, dan
memerankan.
Manfaat Media Pembelajaran menurut
beberapa ahli:
1.
Menurut Hamalik yang di kutip Azhar Arsyad
(2002: 15) mengemukakan bahwa “Pemakaian media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psokologis terhadap siswa".
2.
Menurut Kemp dan Dayton dalam bukunya Azhar
Arsyad (2002: 21) manfaat Media Pembelajaran adalah: 1) Penyampaian pelajaran
menjadi lebih baku; 2) Pembelajaran bisa lebih menarik; 3) Pembelajaran menjadi
lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip
psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik dan
pengetahuan; 4) lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat
kerana kebnyakan mdia hanya memerlukan waktu sinhkat untuk mengantarkan pesan
dam sis pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinanya dapat
diserap oleh siswa; 5 Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilaman
integrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan
elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikn dengan baik,
spesifik, dan jelas; 6) pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana
diinginkan atau diperlukan terutama jika media pembelajaran dirancang untuk
penggunaan secra individu; 7) Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka
pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan; 8) peran guru dapat
berubah kea rah yang lebih positif: beban guruuntuk menjleskan yang
berulang-ulang mengenai isi elajaran dapat dikurangi bahkan dihilangkan
sehingga ia dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam proses
belajar mengajar.
3.
Menurut Encyclopedia of Educatioanal Reseach
dalam Hamalik yang dikutip Azhar Arsyad (2002: 25) merincikan manfaat media
pendidikan sebagai berikut: 1) meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk
berfikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme; 2) memperbesar perhatian
siswa; 3) meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembanganbelajar, oleh
karena itu membuat pelajaran lebih mantap; 4) memberikan pengalaman nyata yang
dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa.5) menumbuhkan
pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup; 6) membantu
tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa; 7)
memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu
efisiensi dan keragaman yang banyak dalam belajar.
2. Tujuan
Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran
sangat diperlukan dalam kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan.
Media pembelajaran di sekolah
digunakan dengan tujuan antara lain sebagai berikut :
a. Memberikan
kemudahan kepada peserta didik untuk lebih memahami konsep, prinsip, dan
ketrampilan tertentu dengan menggunakan media yang paling tepat menurut sifat
bahan ajar.
b. Memberikan
pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga lebih merangsang minat
dan motivasi peserta didik untuk belajar.
c. Menumbuhkan
sikap dan ketrampilan tertentu dalam teknologi karena peserta didik tertarik
untuk menggunakan atau mengoperasikan media tertentu.
d. Menciptakan
situasi belajar yang tidak dapat dilupakan peserta didik.
e. Memperjelas
informasi atau pesan pembelajaran.
f.
Meningkatkan kualitas belajar mengajar.
Menurut Achsin (1986:17-18) menyatakan bahwa tujuan
penggunaan media pengajaran adalah :
1. agar
proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat
guna dan berdaya guna,
2. untuk
mempermudah bagi guru/pendidik daiam menyampaikan informasi materi kepada anak
didik,
3. untuk
mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima serta memahami materi
yang telah disampaikan oleh guru/pendidik,
4. untuk
dapat mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih banyak dan mendalam
tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik,
5. untuk
menghindarkan salah pengertian atau salah paham antara anak didik yang satu
dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh
guru/pendidik.
Sedangkan Sudjana, dkk. (2002:2) menyatakan tentang
tujuan pemanfaatan media adalah:
1. pengajaran
akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi,
2. bahan
pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami,
3. metode
mengajar akan lebih bervariasi, dan
4. siswa
akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar.
C. Kegunaan media pendidikan dalam proses belajar mengajar
Secara umum media pendidikan
mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
1. Memperjelas
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata
tertulis atau lisan belaka).
2. Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya.
a. Objek
yang terlalu besar, bisa digantikan
dengan realita, gambar, film bingakai, atau model
b. Objek
yang kecil, dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar.
c. Gerak
yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapaat dibantu dengan timelapse atau
high-speed photography.
d. Kejadian
atau perisiwa yang terjadi dimasa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman
film, vidio, film bingkai, foto maupun secara verbal.
e. Objek
yang terlalu kompleks 9misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model,
diagram, dan lain-lain.
f.
Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa
bumi, iklim, dan lain-lain) dapat divisualkan dalam bentuk film, film
bingkai,gambar, dan lain-lain.
3. Penggunaan
media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak
didik. Dalam hal ini media pendidikan
berguna untuk:
a. Menimbulkan
kegairahan belajar.
b. Memungkinkan
interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan
kenyataan.
c. Memungkinkan
anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya
4. Dengan
sifat yang unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan
pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan sama untuk
semua tiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu
harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan
guru dengan siswa yang berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media
pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam:
a.
Memberikan perangsang yang sama
b.
Mempersamakan pengalaman
c.
Menimbulkan presepsi yang sama.
D. Pentingnya media pembelajaran dalam proses pembelajaran
Istilah media berasal dari bahasa Latin yang
merupakan bentuk jamak dari “medium”
yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya adalah
segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada
penerima informasi. Istilah media ini sangat populer dalam bidang komunikasi.
Proses belajar mengajar pada dasarnya juga merupakan proses komunikasi,
sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media
pembelajaran.Banyak ahli yang memberikan batasan tentang media
pembelajaran. AECT misalnya, mengatakan
bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk
menyalurkan pesan. Gagne mengartikan media sebagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Senada dengan itu,
Briggs mengartikan media sebagai alat
untuk memberikan perangsang bagi siswa agar terjadi proses belajar.
Media pendidikan, tentu saja
media yang digunakan dalam proses dan
untuk mencapai tujuan pendidikan. Pada hakekatnya media pendidikan juga merupakan media komunikasi, karena
proses pendidikan juga merupakan proses
komunikasi. Apabila kita bandingkan dengan media pembelajaran, maka media
pendidikan sifatnya lebih umum, sebagaimana pengertian pendidikan itu
sendiri. Sedangkan media pembelajaran
sifatnya lebih mengkhusus, maksudnya media pendidikan yang secara khusus
digunakan untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang telah dirumuskan secara khusus. Tidak semua media pendidiikan adalah
media pembelajaran, tetapi setiap media pembelajaran pasti termasuk media
pendidikan.
Kalau kita amati lebih cermat
lagi, pada mulanya media pembelajaran hanyalah dianggap sebagai alat untuk
membantu guru dalam kegiatan mengajar (teaching aids). Alat bantu mengajar yang
mula-mula digunakan adalah alat bantu visual seperti gambar, model, grafis atau
benda nyata lain. Alat-alat bantu itu dimaksudkan untuk memberikan pengalaman lebih konkrit, memotivasi
serta mempertinggi daya serap dan daya ingat
siswa dalam belajar.
Media pembelajaran dapat
mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, misalnya
1. objek
yang terlalu besar – bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai,
film, atau model.
2. objek
yang kecil – dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar.
3. gerak
yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau
high-speed photography.
4. kejadian
atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman
film, video, film bingkai, atau foto.
5. objek
yang terlalu kompleks, dapat disajikan dengan model, diagram atau melalui
program komputer animasi.
6. konsep
yang terlalu luas (gempa bumi, gunung beapi, iklim, planet dan lain-lain) dapat
divisualisasikan dalam bentuk film, gambar dan lain-lain.
E. Penggunaan Media Pengajaran dalam Proses Belajar Mengajar
Proses belajar mengajar merupakan
suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat
mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarakan para siswa menuju pada
perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial agar
dapat hidup mandiri sebagai individu dan makhluk sosial. Dalam mencapai tujuan
tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur guru melalui
proses belajar mengajar.
Media pembelajaran dapat
mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran. Beberapa alasan mengapa
media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa. Pertama, berkenaan
dengan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa,yaitu:
pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar, bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih
dapat dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan
pembelajaran lebih baik, metode balajar akan lebih bervariasi, dan siswa lebih
danyak melakukan kegiatan belajar. Kedua, taraf berpikir manusia mengikuti
perkembangan dimulai dari berpikir sederhana menuju ke berpikir kompleks.
Penggunaan media pembelajaran erat kaitannya dengan tahapan berpikir, sebab
melalui media pembelajaran hal-hal yang abstrak dapat dikonkretkan, dan hal-hal
yang kompleks dapat disederhanakan. Sebagai contoh penggunaan peta atau globe
dalam pelajaran Ilmu Bumi, pada dasarnya merupakan penyederhanaan dan
penkonkretan dari konsep grafis, sehingga dapat dipelajari siswa dalam wujud
yang jelas dan nyata. Penggunaan media pembelajaran sangat bergantung kepada
tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, kemudahan memperoleh media yang
diperluas serta kemampuan guru dalam menggunakannya dalam proses pembelajaran.
Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan guru dalam menggunakan media pembelajaran untuk mempertinggi
kualitas pembelajaran. Pertama, guru perlu memiliki pemahaman media
pembelajaran antara lain jenis dan manfaat media pembelajaran, kriteria memilih
dan menggunakan media sebagai alat bantu mengajar dan tindak lanjut penggubnaan
media dalam proses belajar mengajar. Kedua, guru terampil membuat media
pembelajaran sederhana untuk keperluan
pembelajara. Ketiga, pengetahuan dan keterampilan dalam menilai keefektifan
penggunaan media dalam proses pembelajaran. Apabila penggunaan media pembelajaran
tidak mempengaruhi proses dan kualitas pembelajaran, sebaiknya guru tidak
memaksakan penggunaannya, dan perlu mencari usaha lain diluar media
pembelajaran.
Berikut ini beberapa media yang
biasa digunakan dalam kegiatan pembelajaran:
1.
Media yang Diproyeksikan
a.
Media Realia
Pemanfaatan media realia tidak harus dihadirkan
secara nyata dalam ruang kelas, melainkan dapat juga dengan cara mengajak siswa
melihat langsung (obseervasi) benda nyata tersebut ke lokasinya. Relia dapat
digunakan dalam kegiatan belajar dalam bentuk sebagaimana adanya, tidak perlu
dimodifikasi, tidak ada pengubahan kecuali dipindahkan dari kondisi lingkungan
aslinya.
b.
Media Model
Penggunaan model sebagai media dalam pembelajaran
dimaksudkan untuk mengatasi kendala tertentu untuk pengadaan realia. Model
suatu benda dapat dibuat dengan ukuran lebih besar, lebih kecil, atau sama
dengan benda sesungguhnya. Model juga bisa dibuat dalam wujud yang lengkap
seperti aslinya, bisa juga lebih disederhanakan hanya menampilkan bagian / ciri
yang penting.
c.
Media Grafis
Grafis berfungsi untuk menarik perhatian,
memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang
mudah terlupakan jika hanya dijelaskan melalui penjelasan verbal saja. Media
grafis banyak jenisnya, yaitu: gambar dan foto, sketsa, bagan, diagram, grafik,
poster, karikatur, kartun, dan sebagainya.
2.
Media yang Tidak Diproyeksikan
a. OHP
dan OHT
OHP adalah media yang digunakan untuk memproyrksikan
programprogram transparansi pada sebuah layar. Biasanya alat ini digunakan
untuk menggantikan papan tulis. Se dangkan OHT adalah media visual yang
diproyeksikan melalui alat proyeksi yang di sebut OHP. OHT terbuat dari bahan
transparan yang biasanya berukuran 8,5 X 11 inci.
b. Opaque
Projektor
Opaque projektor tidak memerlukan transparansi,
tetapi memerlukan penggelapan ruangan. Opaque projektor biasanya dapat digunakan untuk memproyeksi
film bingkai/ slide akan tetapi tidak dilengkapi dengan tape recorder.
c. Slide
Slide atau film bingkai terbuat dari film positif
yang kemudian diberi bingkai yang terbiat dari karton atau plastik.
d. Filmstip
Filmstrip adalah media visual proyeksi diam, yang
pada dasarnya hampir sama dengan media slide. Hanya filmstrip terdiri dari
beberapa film yang merupakan satu kesatuan.
e. Media
Audio
Media audio adalah media yang penyampaian pesannya
hanya dapat diterima oleh indera pendengaran. Pesan atau informasi yang akan
disampaikan dituangkan kedalam lambang-lambang auditif yang berupa kata-kata,
musik dan sound effect.
f.
Media video
Pemanfaatan video dalam proses pembelajaran di
sekolah bukan lagi sesuatu yang aneh. Saat ini banyak sekolah yang telah
memiliki dan memanfaatkan program videopembelajaran di sekolah. pada mata
pelajaran yang banyak mempelajari keterampilan motorik, media video sangat
diperlukan. Dengan kemampuannya untuk menyajikan gerakan lambat, maka media ini
akan memudahkan siswa mempelajari prosedur gerakan tertentu secara lebih rinci
dan jelas.
g. Media
Bahan Cetak
Media bahan cetak menyajikan pesan melalui huruf dan
gambargambar yang diilustraskan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi
yang disajikan.
h. Multimedia
Multimedia merupakan suatu sistem penyampaian dengan
menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket.
Seperti modul belajar yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio, dan bahan
audio visual.
i.
Film
Film merupakan media yang menyajikan pesan audio
visual dan gerak. Film disebut juga gambar hidup, yaitu serangkaian gambar diam
yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup
dan bergerak.
j.
Televisi
Televisi adalah media yang dapat menampilkan pesan
secara audiovisual dan gerak
PENUTUP
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa :
1. Fungsi
dari Media Pembelajaran adalah bahwa penggunaan media dalam kegiatan belajar
mengajar memiliki pengaruh yang besar terhadap alat-alat indera. Terhadap
pemahaman isi pelajaran, secara nalar dapat dikemukakan bahwa dengan penggunaan
media akan lebih menjamin terjadinya pemahaman yang lebih baik pada siswa.
2. Manfaat
media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa
sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Dan Tujuan Media Pembelajaran adalah
meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan belajar mengajar,
meningkatkan motivasi belajar siswa, memberikan variasi metode pembelajaran,
dan meningkatkan aktivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
3. Sebagai
contoh penggunaan peta atau globe dalam pelajaran Ilmu Bumi, pada dasarnya
merupakan penyederhanaan dan penkonkretan dari konsep grafis, sehingga dapat
dipelajari siswa dalam wujud yang jelas dan nyata. Penggunaan media
pembelajaran sangat bergantung kepada tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran,
kemudahan memperoleh media yang diperluas serta kemampuan guru dalam
menggunakannya dalam proses pembelajaran.
4. Proses
belajar mengajar pada dasarnya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media
yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran. media
pembelajaran sifatnya lebih mengkhusus, maksudnya media pendidikan yang secara
khusus digunakan untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang telah dirumuskan secara khusus.
5. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam menggunakan media pembelajaran
untuk mempertinggi kualitas pembelajaran. Pertama, guru perlu memiliki
pemahaman media pembelajaran antara lain jenis dan manfaat media pembelajaran,
kriteria memilih dan menggunakan media sebagai alat bantu mengajar dan tindak
lanjut penggunaan media dalam proses belajar mengajar. Kedua, guru terampil
membuat media pembelajaran sederhana
untuk keperluan pembelajara. Ketiga, pengetahuan dan keterampilan dalam menilai
keefektifan penggunaan media dalam proses pembelajaran. Apabila penggunaan
media pembelajaran tidak mempengaruhi proses dan kualitas pembelajaran,
sebaiknya guru tidak memaksakan penggunaannya, dan perlu mencari usaha lain
diluar media pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Nana Sudjana. Media Pengajaran.
Bandung: Sinar Baru.
Nunu Mahnun. 2014. Media dan
Sumber Belajar Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar