Minggu, 15 Mei 2016

makalah pentingnya proses belajar mengajar



Tugas individu
                         PENTINGNYA PROSES BELAJAR MENGAJAR MENGGUNAKAN
             MEDIA PEMBELAJARAN
                  Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas individu
              Mata Kuliah: Komputer dalam pembelajaran fisika
                                                               Dosen: Fahrudin Ahmad M.Si
             
                                                                             Oleh:

ELVA RIANA SARI
(1301130314)

         INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALANGKA RAYA                                                     FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN 
                  JURUSAN PENDIDIKAN MIPA  PRODI FISIKA 
                                                              TAHUN 2016




KATA PENGANTAR

Saya memulai makalah ini dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji dan syukur saya persembahkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berbagai nikmat kepada hambahamba-Nya yang Al-hamdulillah saya masih bisa membuat tugas makalah ini. Sholawat dan salam semoga Allah limpahkan kepada Junjungan kita Nabi Besar  Muhammad Saw., juga bagi keluarga, para sahabat serta siapa saja yang beriman dari zaman jahiliyah ke zaman terang benerang.
Berkat rahmat-Nya,Alhamdulillah saya dapat menyusun makalah yang berjudul” PENTINGNYA PROSES BELAJAR MENGAJAR MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN”. Penulis berterima kasih kepada Bapak Fahrudin Ahmad sebagai dosen pengampu dalam mata kuliah Komputer dalam pembelajaran fisika. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari rekan pembaca terlebih dari dosen pengampu.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan penulis berharap penulisan makalah ini memberi manfaat yang berarti bagi pembaca,dosen pengampu, dan juga bagi kami sebagai penulis makalah ini.


Palangka raya , 24 April 2016
                                 Penyusun 


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam tahun-tahun belakangan ini telah terjadi pergeseran paradigma dalam pembelajaran ke arah paradigma konstruktivisme. Menurut pandangan ini bahwa pengetahuan tidak begitu saja bisa ditransfer oleh guru ke pikiran siswa, tetapi pengetahuan tersebut dikonstruksi di dalam pikiran siswa itu sendiri. Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa (teacher centered), tetapi yang lebih diharapkan adalah bahwa pembelajaran berpusat pada siswa (student centered). Dalam kondisi seperti ini, guru atau pengajar lebih banyak berfungsi sebagai fasilitator pembelajaran. Jadi, siswa atau pebelajar sebaiknya secara aktif berinteraksi dengan sumber belajar, berupa lingkungan. Lingkungan yang dimaksud (menurut Arsyad, 2002) adalah guru itu sendiri, siswa lain, kepala sekolah, petugas perpustakaan, bahan atau materi ajar (berupa buku, modul, selebaran, majalah, rekaman video, atau audio, dan yang sejenis), dan berbagai sumber belajar serta fasilitas (OHP, perekam pita audio dan video, radio, televisi, komputer, perpustakaan, laboratorium, pusat-pusat sumber belajar, termasuk alam sekitar).
Bertitik tolak dari kenyataan tersebut di atas, maka proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan (isi atau materi ajar) dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan (siswa/pebelajar atau mungkin juga guru). Penyampaian pesan ini bisa dilakukan melalui simbul-simbul komunikasi berupa simbul-simbul verbal dan non-verbal atau visual, yang selanjutya ditafsirkan oleh penerima pesan (Criticos, 1996). Adakalanya proses penafsiran tersebut berhasil dan terkadang mengalami kegagalan. Kegagalan ini bisa saja disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya adanya hambatan psikologis (yang menyangkut minat, sikap, kepercayaan, inteligensi, dan pengetahuan), hambatan fisik berupa kelelahan, keterbatasan daya alat indera, dan kondisi kesehatan penerima pesan. Faktor lain yang juga berpengaruh adalah hambatan kultural (berupa perbedaan adat istiadat, normanorma sosial, kepercayaan dan nilai-nilai panutan), dan hambatan lingkungan yaitu hambatan yang ditimbulkan oleh situasi dan kondisi keadaan sekitar (Sadiman, dkk., 1990).
Untuk mengatasi kemungkinan hambatan-hambatan yang terjadi selama proses penafsiran dan agar pembelajaran dapat berlangsung secara efektif, maka sedapat mungkin dalam penyampaian pesan (isi/materi ajar) dibantu dengan menggunakan media pembelajaran. Diharapkan dengan pemanfaatan sumber belajar berupa media pembelajaran, proses komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung lebih efektif (Gagne, 1985) dan efisien.
Perkembangan ilmu dan teknologi semakin mendorong usaha-usaha ke arah pembaharuan dalam memanfaatkan hasil-hasil teknologi dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam melaksanakan tugasnya, guru (pengajar) diharapkan dapat menggunakan alat atau bahan pendukung proses pembelajaran, dari alat yang sederhana sampai alat yang canggih (sesuai dengan perkembangan dan tuntutan jaman). Bahkan mungkin lebih dari itu, guru diharapkan mampu mengembangkan ketrampilan membuat media pembelajarnnya sendiri.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apa penjelasan mengenai fungsi media pembelajaran?
2.      Apa manfaaat dan tujuan dari media pembelajaran?
3.      Apa kegunaan media pendidikan dalam proses belajar mengajar?
4.      Apakah penting media pembelajaran dalam proses pembelajaran?
5.      Bagaimana penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar?


C. Tujuan 

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui penjelasan mengenai fungsi media pembelajaran.
2.      Untuk mengetahui manfaat tujuan dari media pembelajaran.
3.      Untuk mengetahui kegunaan media pendidikan dalam proses belajar mengajar
4.      Untuk mengetahui pentingnya media pembelajaran dalam proses pembelajaran?
5.      Untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar

BAB II
PEMBAHASAN

A. Fungsi Media Pembelajaran

Seperti yang dikutip oleh Arsyad (2002) bahwa media  memiliki empat fungsi yaitu:
1.      Fungsi atensi
Media dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna yang ditampilkan dalam materi pelajaran.
2.      Fungsi afektif
Fungsi media dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa/mahasiswa ketika proses belajar mengajar berlangsung.
3.      Fungsi kognitif
Media dapat mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4.      Fungsi kompensatoris
Media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian konteks untuk memahami teks, membantu siswa yang lemah dalam membaca, untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali
5.      Fungsi Psikomotoris
Fungsi ini diberikan dengan maksud untuk menggerakkan siswa melakukan suatu kegiatan, terutama yang berkenaan dengan hafalanhafalan.
6.      Fungsi Evaluasi
Fungsi evaluasi dimaksudkan agar segala kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanaka dapat dilakukan penilaian kemampuan siswa dalam merespon pembelajaran.

B. Manfaat dan Tujuan Media Pembelajaran

1.      Manfaat Media Pembelajaran secara umum memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran menurut Sudjana dan Rivai (1992 yaitu:
a.       dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa karena pengajaran akan lebih menarik perhatian mereka.
b.      makna bahan pengajaran akan menjadi lebih jelas sehingga dapat dipahami siswa dan memungkinkan terjadinya penguasaan serta pencapaian tujuan pengajaran.
c.       metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata didasarkan atas komunikasi verbal melalui kata-kata.
d.      siswa lebih banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar, tidak hanya mendengarkan tetapi juga mengamati, mendemonstrasikan, melakukan langsung, dan memerankan.
Manfaat Media Pembelajaran menurut beberapa ahli:
1.        Menurut Hamalik yang di kutip Azhar Arsyad (2002: 15) mengemukakan bahwa “Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psokologis terhadap siswa".
2.        Menurut Kemp dan Dayton dalam bukunya Azhar Arsyad (2002: 21) manfaat Media Pembelajaran adalah: 1) Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku; 2) Pembelajaran bisa lebih menarik; 3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik dan pengetahuan; 4) lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat kerana kebnyakan mdia hanya memerlukan waktu sinhkat untuk mengantarkan pesan dam sis pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinanya dapat diserap oleh siswa; 5 Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilaman integrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikn dengan baik, spesifik, dan jelas; 6) pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau diperlukan terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secra individu; 7) Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan; 8) peran guru dapat berubah kea rah yang lebih positif: beban guruuntuk menjleskan yang berulang-ulang mengenai isi elajaran dapat dikurangi bahkan dihilangkan sehingga ia dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam proses belajar mengajar.
3.        Menurut Encyclopedia of Educatioanal Reseach dalam Hamalik yang dikutip Azhar Arsyad (2002: 25) merincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut: 1) meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme; 2) memperbesar perhatian siswa; 3) meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembanganbelajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap; 4) memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa.5) menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup; 6) membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa; 7) memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang banyak dalam belajar.


2.      Tujuan Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan dalam kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan.
Media pembelajaran di sekolah digunakan dengan tujuan antara lain sebagai berikut :
a.       Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk lebih memahami konsep, prinsip, dan ketrampilan tertentu dengan menggunakan media yang paling tepat menurut sifat bahan ajar.
b.      Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga lebih merangsang minat dan motivasi peserta didik untuk belajar.
c.       Menumbuhkan sikap dan ketrampilan tertentu dalam teknologi karena peserta didik tertarik untuk menggunakan atau mengoperasikan media tertentu.
d.      Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan peserta didik.
e.       Memperjelas informasi atau pesan pembelajaran.
f.        Meningkatkan kualitas belajar mengajar.
Menurut Achsin (1986:17-18) menyatakan bahwa tujuan penggunaan media pengajaran adalah :
1.      agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat guna dan berdaya guna,
2.      untuk mempermudah bagi guru/pendidik daiam menyampaikan informasi materi kepada anak didik,
3.      untuk mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima serta memahami materi yang telah disampaikan oleh guru/pendidik,
4.      untuk dapat mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik,
5.      untuk menghindarkan salah pengertian atau salah paham antara anak didik yang satu dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik.
Sedangkan Sudjana, dkk. (2002:2) menyatakan tentang tujuan pemanfaatan media adalah:
1.       pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi,
2.       bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami,
3.       metode mengajar akan lebih bervariasi, dan
4.       siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar.

C. Kegunaan media pendidikan dalam proses belajar mengajar

Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
1.      Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2.      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya.
a.       Objek yang terlalu besar,  bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingakai, atau model
b.      Objek yang kecil, dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar.
c.       Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapaat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography.
d.      Kejadian atau perisiwa yang terjadi dimasa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, vidio, film bingkai, foto maupun secara verbal.
e.       Objek yang terlalu kompleks 9misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain.
f.        Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai,gambar, dan lain-lain.
3.      Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan  berguna untuk:
a.       Menimbulkan kegairahan belajar.
b.      Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan.
c.       Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya
4.      Dengan sifat yang unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan sama untuk semua tiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa yang berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam:
a.                   Memberikan perangsang yang sama
b.                  Mempersamakan pengalaman
c.                   Menimbulkan presepsi yang sama.

D. Pentingnya media pembelajaran dalam proses pembelajaran

Istilah  media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari  “medium” yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Istilah media ini sangat populer dalam bidang  komunikasi.  Proses belajar mengajar pada dasarnya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran.Banyak ahli yang memberikan batasan tentang media pembelajaran.  AECT misalnya, mengatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan. Gagne  mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Senada dengan itu, Briggs mengartikan media sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi siswa agar terjadi proses belajar.
Media pendidikan, tentu saja media yang  digunakan dalam proses  dan  untuk mencapai tujuan pendidikan. Pada hakekatnya media pendidikan  juga merupakan media komunikasi, karena proses pendidikan  juga merupakan proses komunikasi. Apabila kita bandingkan dengan media pembelajaran, maka media pendidikan sifatnya lebih umum, sebagaimana pengertian pendidikan itu sendiri.  Sedangkan media pembelajaran sifatnya lebih mengkhusus, maksudnya media pendidikan yang secara khusus digunakan untuk mencapai tujuan belajar tertentu  yang telah dirumuskan secara  khusus. Tidak semua media pendidiikan adalah media pembelajaran, tetapi setiap media pembelajaran pasti termasuk media pendidikan.
Kalau kita amati lebih cermat lagi, pada mulanya media pembelajaran hanyalah dianggap sebagai alat untuk membantu guru dalam kegiatan mengajar (teaching aids). Alat bantu mengajar yang mula-mula digunakan adalah alat bantu visual seperti gambar, model, grafis atau benda nyata lain. Alat-alat bantu itu dimaksudkan untuk  memberikan pengalaman lebih konkrit, memotivasi serta mempertinggi daya serap dan daya ingat  siswa dalam belajar.
Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, misalnya
1.      objek yang terlalu besar – bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau model.
2.      objek yang kecil – dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar.
3.      gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography.
4.      kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, atau foto.
5.      objek yang terlalu kompleks, dapat disajikan dengan model, diagram atau melalui program komputer animasi.
6.      konsep yang terlalu luas (gempa bumi, gunung beapi, iklim, planet dan lain-lain) dapat divisualisasikan dalam bentuk film, gambar dan lain-lain.

E. Penggunaan Media Pengajaran dalam Proses Belajar Mengajar

Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarakan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan makhluk sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur guru melalui proses belajar mengajar.
Media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran. Beberapa alasan mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa. Pertama, berkenaan dengan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa,yaitu: pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih dapat dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik, metode balajar akan lebih bervariasi, dan siswa lebih danyak melakukan kegiatan belajar. Kedua, taraf berpikir manusia mengikuti perkembangan dimulai dari berpikir sederhana menuju ke berpikir kompleks. Penggunaan media pembelajaran erat kaitannya dengan tahapan berpikir, sebab melalui media pembelajaran hal-hal yang abstrak dapat dikonkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan. Sebagai contoh penggunaan peta atau globe dalam pelajaran Ilmu Bumi, pada dasarnya merupakan penyederhanaan dan penkonkretan dari konsep grafis, sehingga dapat dipelajari siswa dalam wujud yang jelas dan nyata. Penggunaan media pembelajaran sangat bergantung kepada tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, kemudahan memperoleh media yang diperluas serta kemampuan guru dalam menggunakannya dalam proses pembelajaran.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam menggunakan media pembelajaran untuk mempertinggi kualitas pembelajaran. Pertama, guru perlu memiliki pemahaman media pembelajaran antara lain jenis dan manfaat media pembelajaran, kriteria memilih dan menggunakan media sebagai alat bantu mengajar dan tindak lanjut penggubnaan media dalam proses belajar mengajar. Kedua, guru terampil membuat media pembelajaran  sederhana untuk keperluan pembelajara. Ketiga, pengetahuan dan keterampilan dalam menilai keefektifan penggunaan media dalam proses pembelajaran. Apabila penggunaan media pembelajaran tidak mempengaruhi proses dan kualitas pembelajaran, sebaiknya guru tidak memaksakan penggunaannya, dan perlu mencari usaha lain diluar media pembelajaran.
Berikut ini beberapa media yang biasa digunakan dalam kegiatan pembelajaran:
1.        Media yang Diproyeksikan
a.         Media Realia
Pemanfaatan media realia tidak harus dihadirkan secara nyata dalam ruang kelas, melainkan dapat juga dengan cara mengajak siswa melihat langsung (obseervasi) benda nyata tersebut ke lokasinya. Relia dapat digunakan dalam kegiatan belajar dalam bentuk sebagaimana adanya, tidak perlu dimodifikasi, tidak ada pengubahan kecuali dipindahkan dari kondisi lingkungan aslinya.
b.        Media Model
Penggunaan model sebagai media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mengatasi kendala tertentu untuk pengadaan realia. Model suatu benda dapat dibuat dengan ukuran lebih besar, lebih kecil, atau sama dengan benda sesungguhnya. Model juga bisa dibuat dalam wujud yang lengkap seperti aslinya, bisa juga lebih disederhanakan hanya menampilkan bagian / ciri yang penting.
c.         Media Grafis
Grafis berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dijelaskan melalui penjelasan verbal saja. Media grafis banyak jenisnya, yaitu: gambar dan foto, sketsa, bagan, diagram, grafik, poster, karikatur, kartun, dan sebagainya.
2.        Media yang Tidak Diproyeksikan
a.       OHP dan OHT
OHP adalah media yang digunakan untuk memproyrksikan programprogram transparansi pada sebuah layar. Biasanya alat ini digunakan untuk menggantikan papan tulis. Se dangkan OHT adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat proyeksi yang di sebut OHP. OHT terbuat dari bahan transparan yang biasanya berukuran 8,5 X 11 inci.
b.      Opaque Projektor
Opaque projektor tidak memerlukan transparansi, tetapi memerlukan penggelapan ruangan. Opaque projektor  biasanya dapat digunakan untuk memproyeksi film bingkai/ slide akan tetapi tidak dilengkapi dengan tape recorder.
c.       Slide
Slide atau film bingkai terbuat dari film positif yang kemudian diberi bingkai yang terbiat dari karton atau plastik.
d.      Filmstip
Filmstrip adalah media visual proyeksi diam, yang pada dasarnya hampir sama dengan media slide. Hanya filmstrip terdiri dari beberapa film yang merupakan satu kesatuan.
e.       Media Audio
Media audio adalah media yang penyampaian pesannya hanya dapat diterima oleh indera pendengaran. Pesan atau informasi yang akan disampaikan dituangkan kedalam lambang-lambang auditif yang berupa kata-kata, musik dan sound effect.
f.        Media video
Pemanfaatan video dalam proses pembelajaran di sekolah bukan lagi sesuatu yang aneh. Saat ini banyak sekolah yang telah memiliki dan memanfaatkan program videopembelajaran di sekolah. pada mata pelajaran yang banyak mempelajari keterampilan motorik, media video sangat diperlukan. Dengan kemampuannya untuk menyajikan gerakan lambat, maka media ini akan memudahkan siswa mempelajari prosedur gerakan tertentu secara lebih rinci dan jelas.
g.      Media Bahan Cetak
Media bahan cetak menyajikan pesan melalui huruf dan gambargambar yang diilustraskan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang disajikan.
h.      Multimedia
Multimedia merupakan suatu sistem penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Seperti modul belajar yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio, dan bahan audio visual.
i.        Film
Film merupakan media yang menyajikan pesan audio visual dan gerak. Film disebut juga gambar hidup, yaitu serangkaian gambar diam yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan bergerak.
j.        Televisi
Televisi adalah media yang dapat menampilkan pesan secara audiovisual dan gerak


                                                                           BAB III 
                                                                         PENUTUP

      Kesimpulan

       Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa :
1.      Fungsi dari Media Pembelajaran adalah bahwa penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar memiliki pengaruh yang besar terhadap alat-alat indera. Terhadap pemahaman isi pelajaran, secara nalar dapat dikemukakan bahwa dengan penggunaan media akan lebih menjamin terjadinya pemahaman yang lebih baik pada siswa.
2.      Manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Dan  Tujuan Media Pembelajaran adalah meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan belajar mengajar, meningkatkan motivasi belajar siswa, memberikan variasi metode pembelajaran, dan meningkatkan aktivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
3.      Sebagai contoh penggunaan peta atau globe dalam pelajaran Ilmu Bumi, pada dasarnya merupakan penyederhanaan dan penkonkretan dari konsep grafis, sehingga dapat dipelajari siswa dalam wujud yang jelas dan nyata. Penggunaan media pembelajaran sangat bergantung kepada tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, kemudahan memperoleh media yang diperluas serta kemampuan guru dalam menggunakannya dalam proses pembelajaran.
4.      Proses belajar mengajar pada dasarnya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran. media pembelajaran sifatnya lebih mengkhusus, maksudnya media pendidikan yang secara khusus digunakan untuk mencapai tujuan belajar tertentu  yang telah dirumuskan secara  khusus.
5.      Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam menggunakan media pembelajaran untuk mempertinggi kualitas pembelajaran. Pertama, guru perlu memiliki pemahaman media pembelajaran antara lain jenis dan manfaat media pembelajaran, kriteria memilih dan menggunakan media sebagai alat bantu mengajar dan tindak lanjut penggunaan media dalam proses belajar mengajar. Kedua, guru terampil membuat media pembelajaran  sederhana untuk keperluan pembelajara. Ketiga, pengetahuan dan keterampilan dalam menilai keefektifan penggunaan media dalam proses pembelajaran. Apabila penggunaan media pembelajaran tidak mempengaruhi proses dan kualitas pembelajaran, sebaiknya guru tidak memaksakan penggunaannya, dan perlu mencari usaha lain diluar media pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Nana Sudjana. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.
Nunu Mahnun. 2014. Media dan Sumber Belajar Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.  Yogyakarta: Aswaja Pressindo.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar